Menjalankan bisnis memang susah susah gampang. Jika Anda melakukan sebuah tahapan yang salah, maka bisnis Anda juga tidak akan berjalan dengan baik. Masalah paling lumrah terjadi dalam menjalankan bisnis adalah menentukan sasaran promosi. Untuk menentukan sasaran promosi ada banyak hal yang harus diperhatikan. Sasaran promosi sendiri merupakan sebuah pengelompokan masyarakat berdasarkan pada segmentasi mereka. Segmentasi tersebut digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh dan menentukan segmen apa saja yang paling cocok dengan ciri khas bisnis yang dibangun. Sasaran promosi digunakan sebagai target pasar dalam sebuah produk yang mana promosi itu dijalankan. Dengan adanya sasaran promosi, target pasar akan merasa cocok dengan produk yang ditawarkan sehingga besar juga kesadaran yang muncul akan produk tersebut. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam menentukan sasaran promosi. Berikut adalah cara menentukan sasaran promosi dalam sebuah bisnis. Segmentasi Demografi Dalam pembuatan sebuah sasaran promosi, adanya segmentasi demografi adalah hal yang paling dasar dan penting. Beberapa pengelompokan demografi biasanya meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pendidikan, dan masih banyak lagi. Dari pengelompokan yang sudah dibuat, Anda bisa mengetahui produk yang cocok untuk dipromosikan dan bagaimana cara mempromosikan yang tepat sesuai dengan segmentasi demografi tersebut. Contohnya, jika Anda berencana untuk menjual dan mempromosikan sebuah produk kosmetik yang mampu menunda penuaan dini, maka sasaran promosi yang tepat adalah wanita yang berusia di atas 30 tahun. Mempromosikan produk tersebut pada perempuan remaja bukanlah pilihan yang tepat. Segmentasi Geografi Segmentasi geografi merupakan sebuah pengklasifikasian sasaran promosi berdasarkan lokasi atau wilayah tertentu. Biasanya hal-hal tersebut melingkupi lingkungan, kode pos, kode area, kota, provinsi, wilayah, dan masih banyak variabel lainnya. Segmentasi geografi juga memiliki fungsi untuk mengetahui kebutuhan dari para sasaran promosi yang masing-masing dari mereka berada di wilayah yang memiliki kebutuhan yang berbeda dan bisa dicocokkan untuk karakteristik produk yang Anda tawarkan. Contoh dari segmentasi ini adalah penjualan pupuk yang pastinya akan sangat laku untuk dijual di daerah atau wilayah pertanian maupun perkebunan. Dari sini, Anda harus membuat sebuah promosi yang memiliki hubungan dengan segmentasi tersebut. Segmentasi Psikologi Segmentasi psikologi memiliki artian untuk mengklasifikasikan sasaran promosi berdasarkan pada kepribadian, kelas ekonomi, dan preferensi gaya hidup. Segmentasi psikologi biasanya dibagi menjadi tingkat-tingkatan tertentu dalam masyarakat seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan masih banyak lagi variabel lainnya. Klasifikasi gaya hidup seperti yang tertulis di atas biasanya melibatkan nilai, minat, kepercayaan, dan lain sebagainya. Segmentasi psikologi sendiri juga berkaitan pada teori bahwa pilihan yang telah dibuat oleh seorang individu dalam membeli produk adalah sebuah refleksi dari preferensi gaya hidup yang mereka jalani atau kelas ekonomi mereka berada. Dengan menggunakan data yang didapat dari klasifikasi segmentasi di atas. Anda bisa melakukan promosi secara online ataupun offline agar bisnis Anda berjalan lancar. Lebih lagi, Anda bisa melakukan promosi secara online dengan menggunakan media sosial sebagai perantara, sementara offline dengan menyebarkan pamflet sebagai contoh media yang bisa Anda gunakan untuk menyampaikan informasi mengenai produk Anda ke sasaran promosi. Memberikan reward kepada pelanggan juga bisa dilakukan dengan Sodexo Gift Pass yang bisa digunakan untuk berbelanja di ratusan merchant ternama yang ada di Indonesia. Selain itu, dengan Anda juga harus merealisasikan konsep-konsep promosi yang sudah dibuat agar promosi yang dijalankan membuahkan hasil yang menguntungkan. Itulah beberapa cara menentukan sasaran promosi agar bisa melancarkan bisnis Anda secara efektif. Pastinya, Anda juga harus menyesuaikan isi dari promosi yang Anda lakukan berdasarkan pada masing-masing variabel di segmentasi-segmentasi di atas. Selamat berkreasi!
HallmarkEvent, identik dengan karakter atau etos dari suatu wilayah, kota atau daerah di suatu tempat. Bersifat regional di suatu daerah tertentu. Contoh : Rio Karnaval, yang dikenal sebagai ekspresi dari Amerika Latin, yang memberikan energi pada kota Rio de Jeneiro. Major Event, merupakan event yang secara ukuran mampu menarik media untuk meliput, menarik sejumlah Apa itu Objektif pemasaran atau sasaran pemasaran marketing objectives adalah sesuatu yang ingin perusahaan capai melalui kegiatan pemasarannya. Mereka adalah target khusus untuk departemen pemasaran. Mereka harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan berbatas waktu. Selain itu, mereka juga harus konsisten dan mendukung sasaran bisnis. Dengan kata lain, mereka adalah target yang ditetapkan untuk departemen pemasaran untuk membantu memenuhi tujuan bisnis secara keseluruhan. Objektif menawarkan arahan yang jelas dan memberikan fokus penting bagi tim pemasaran. Misalnya, perusahaan menargetkan pangsa pasar meningkat dari 5% menjadi 10% dalam lima tahun. Departemen pemasaran kemudian memetakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai target tersebut. Selain itu, mereka kemudian mengembangan strategi atau taktik untuk mencapai sasaaran tersebut. Mengapa sasaran pemasaran penting? Beberapa alasan menjelaskan mengapa sasaran pemasaran penting. Pertama, kita mengembangkan mereka untuk mendukung sasaran bisnis secara keseluruhan. Di tingkat yang lebih tinggi, kita mengembangkan sasaran bisnis. Kita kemudian memecah sasaran-sasaran tersebut ke fungsi bisnis, mulai dari departemen pemasaran hingga departemen sumber daya manusia. Sehingga, sasaran di tiap fungsi bisnis mengejawantahkan sasaran di atasnya. Selain itu, mereka juga saling mendukung. Kedua, penetapan sasaran pemasaran memberi kita arahan yang jelas tentang apa yang harus dicapai oleh departemen pemasaran. Kita memilih target untuk untuk dicapai dalam satu, dua, tiga, atau lima tahun lagi. Setelah terealisasi, kita kemudian menetapkan sasaran lainnya. Sehingga, kita memiliki sasaran yang berkesinambungan, memungkinkan pemasaran kita sukses dan mengalahkan pesaing. Ketiga, sasaran pemasaran memberikan fokus untuk pengambilan keputusan dan upaya pemasaran. Itu memberikan panduan tentang apa yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Selain itu, mereka juga penting untuk kita mengalokasikan dan memprioritas sumber daya dan upaya pemasaran. Dengan begitu, kita lebih mungkin berhasil dalam pemasaran jika dibandingkan ketika kita tidak memiliki sasaran. Keempat, sasaran menjadi input untuk evaluasi dan perbaikan dalam departemen pemasaran. Misalnya, dengan membandingkan antara sasaran dan realisasinya, kita bisa tahu apakah departemen pemasaran, atau secara spesifik tim pemasaran, sukses atau gagal. Kesuksesan menjadi pertimbangan kita untuk memberikan penghargaan. Dan kegagalan mengharuskan kita mengambil langkah evaluasi untuk memperbaiki kinerja ke depan. Bagaimana cara menetapkan sasaran pemasaran yang efektif? Menetapkan sasaran pemasaran tidak hanya memecah sasaran bisnis menjadi beberapa sasaran pemasaran. Kita perlu memvalidasi rencana kita dan memastikannya praktis, berharga, masuk akal, dan yang paling penting, konsisten dengan visi dan misi perusahaan. Selain konsisten dengan sasaran di tingkat atas, sasaran pemasaran juga harus SMART Specific Measurable Achievable Relevant Time-bound Spesifik specific Kita harus bisa mendefinisikan atau mengidentifikasi sasaran secara jelas. Itu membuat lebih mudah bagi seluruh tim untuk memahami target yang harus mereka capai. Itu juga memberi mereka alasan mengapa sasaran tersebut penting. Misalnya, kita ingin meningkatkan penjualan dan mengurangi keluhan pelanggan. Terukur measurable Kita memiliki indikator kinerja utama dan tolok ukur untuk menilai kemajuan kita terhadap sasaran. Kita sebisa mungkin harus bisa mengkuantifikasikan mereka. Sehingga, kita bisa mengukur apakah kita telah berhasil mencapainya atau tidak. Misalnya, kita ingin penjualan meningkat 5% dan keluhan pelanggan berkurang 5% dari kondisi saat ini. Dapat dicapai achievable Sasaran kita harus realistis untuk dicapai, mempertimbangkan sumber daya dan kompetensi kita. Meskipun kita ingin menetapkan standar tinggi, kita harus mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang kita miliki. Sehingga, mereka harus berada dalam batas kemampuan kemampuan terbaik tim kita. Dalam contoh di atas, meningkatkan penjualan dan mengurangi keluhan pelanggan adalah masih dalam jangkauan kita. Kita mampu mencapai keduanya. Misalnya, menargetkan keluhan pelanggan berkurang 5% dari kondisi saat ini adalah mungkin. Apa yang hampir mustahil adalah menargetkan keluhan pelanggan hilang sama sekali. Banyak aspek yang mempengaruhi keluhan pelanggan. Beberapa mungkin bukan disebabkan karena masalah dalam departemen pemasaran. Misalnya, produk rusak atau tidak sesuai spesifikasi mengakibatkan pelanggan mengeluh. Masalah tersebut bukan berasal dari departemen pemasaran, melainkan departemen operasional. Selain harus dapat dicapai, contoh tersebut juga menunjukkan mengapa sasaran pemasaran harus diselaraskan dengan sasaran operasional. Misalnya, departemen operasional menargetkan zero-defect. Tanpa target semacam itu, keluhan pelanggan akan terus muncul. Relevan Sasaran pemasaran harus sejalan dengan sasaran bisnis dan bersinergi dengan sasaran departemen lain. Selain itu, mereka juga harus realistis dengan kondisi ekonomi dan bisnis saat ini atau secara lebih luas, lingkungan di mana perusahaan beroperasi dan bersaing. Lingkungan mencakup tidak hanya faktor seperti politik, ekonomi, sosial demografi, teknologi, legal. Tapi, mereka juga mencakup lingkungan bersaing dan pemangku kepentingan terkait. Selain itu, sasaran juga harus relevan dengan strategi bersaing yang kita adopsi. Katakanlah, kita mengadopsi strategi diferensiasi dengan mengenakan harga premium. Karena itu, tidak relevan bagi kita untuk memilih menggandakan penjualan dengan menurunkan harga jual untuk mendorong volume penjualan. Karena lingkungan bisnis adalah dinamis, sasaran yang relevan mungkin juga mengharuskan kita untuk memodifikasi mereka dari waktu ke waktu. Dalam kondisi normal, misalnya, kita menargetkan penjualan meningkat 10%. Tapi, karena perekonomian sedang resesi, kita mungkin merevisi itu. Terikat waktu time-bound Kita harus menentukan kapan harus mencapai target yang kita tetapkan, apakah satu tahun, dua tahun dan seterusnya. Karena terikat waktu, mereka mendesak kita untuk melakukan sesegera mungkin untuk merealisasikan mereka. Katakanlah, kita akan mencapai peningkatan 12% penjualan selama satu tahun. Tugas kita selanjutnya adalah membagi itu menjadi beberapa periode yang lebih pendek. Katakanlah, kita ingin meningkatkan penjualan minimal 1% setiap bulan. Membagi periode waktu berguna untuk menentukan prioritas, membagi sumber daya dan tugas dan menentukan apa yang harus kita lakukan di setiap bulan. Apa contoh tujuan umum pemasaran? Sebelum merancang sasaran, kita mungkin memerlukan audit pemasaran. Bersama dengan tujuan perusahaan, audit akan membantu kita mengidentifikasi area yang perlu kita tingkatkan dan kembangkan. Misalnya, kita membuat rencana tentang produk mana yang harus kita jual, di pasar mana, dan bagaimana menjualnya secara efektif. Kemudian, kita merancang sasaran pemasaran sesuai dengan hasil audit. Dari mengidentifikasi objektif pemasaran, kita kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran. Objektif pemasaran biasanya bersifat jangka panjang dan fokus pada area-area seperti Pangsa pasar. Kita menargetkan penjualan meningkat lebih tinggi daripada rata-rata industri. Misalnya, kita menargetkan penjualan meningkat 1% di atas rata-rata industri selama 5 tahun. Meski 1% terlihat kecil, namun jika kita konsisten mencapai itu, pangsa pasar kita akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Dan dalam waktu lima tahun, pangsa pasar kita meningkat 5% 1% x 5 tahun. Loyalitas merek. Misalnya, kita menargetkan penjualan meningkat akibat peningkatan penjualan berulang daripada akuisisi pelanggan baru. Selain itu, kita mendorong pelanggan yang ada untuk membeli produk lain dalam penawaran kita. Pengembangan pasar. Kita memperluas pemasaran kita, misalnya pindah ke segmen baru di pasar yang ada saat ini. Atau, kita memasuki pasar baru, misalnya pasar luar negeri. Diversifikasi. Kita kengembangkan produk baru dan menjualnya ke pasar baru. Produk baru mungkin melengkapi produk yang sudah ada. Dan pelanggan loyal akan memudahkan kita menarik pelanggan dan menjual lebih banyak produk baru. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Setelah menetapkan target dan memecahnya menjadi target spesifik untuk waktu yang lebih pendek, kita perlu menentukan tugas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai mereka. Kita juga perlu berkomunikasi dengan tim. Selain itu, komunikasi intensif dengan departemen lain juga merupakan sesuatu yang perlu kita lakukan. Misalnya, untuk mengurangi keluhan pelanggan, kita harus berbicara dengan departemen operasi tentang cara melakukan ini, apakah dengan meningkatkan kontrol kualitas atau cara lain. Setelah kita menetapkan tujuan, cara mencapainya, mengatur sumber daya, dan memiliki indikator kinerja utama untuk mengukur keberhasilan pemasaran, tugas selanjutnya adalah memantau mereka. Kita bisa melakukan ini dengan cara yang sederhana, seperti di lembar kerja Excel. Atau, kita dapat menggunakan dasbor real time atau perangkat lunak lain yang lebih canggih. Apa yang harus dibaca selanjutnya Sasaran Bisnis Pentingnya, Contoh, Kriteria, Cara Menulis Sasaran Operasional. Apa Saja Contohnya? Sasaran Pemasaran Contoh, Pentingnya, dan Cara Menulis Dengan SMART Apa contoh objektif pemasaran? Sasaran Operasional. Apa Saja Contohnya? Apa contoh objektif operasional? Sasaran Finansial Contoh dan Penjelasan Detailnya Sasaran Sumber Daya Manusia Contoh dan Mengapa Penting Arah Strategis Cara Menuliskannya dan Kaitannya Dengan Matriks Ansoff Departemen Pemasaran Fungsi dan Tanggung Jawab Perencanaan Pemasaran Pentingnya, Proses dan Komponen Berikutmerupakan beberapa fungsi dari marketing untuk bisnis atau perusahaan: 1) Meningkatkan brand awareness. Marketing sangatlah penting untuk sebuah bisnis, salah satu fungsi utamanya adalah dapat membuat konsumen untuk lebih mengenal produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Ini juga akan membuat brand anda menjadi memorable untuk Ada tiga elemen penting dari sasaran atau target sebuah promosi, yaitu a. Pembentukan merek branding b. Layanan kepada konsumen yang berupa komunikasi dan pemberian informasi c. Menciptakan kesetiaan pelanggan. Ada enam kegiatan dan rencana pemasaran yang bisa dilakukan untuk mengomunikasikan produk dan merk usaha, yaitu sebagai berikut a. Penjualan personal personal selling Penjualan personal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan media individu. Sistem komunikasi antara perusahaan dan konsumen dilakukan oleh tenaga penjual atau wiraniaga. Sistem komunikasi dengan cara penjualan personal banyak dilakukan untuk produk-produk jasa, distribusi, perdagangan, dan lain-lain. Penjualan personal digunakan jika anggaran promosi tidak terlalu besar. b. Iklan advertising Ikan adalah komunikasi produk melalui media dan tidak dilakukan secara individu atau perorangan. Melalui sistem komunikasi diharapkan calon pelanggan bisa melihat, mendengar, membaca, mengenal dan akhirnya tertatik dengan produk yang diiklankan di sebuah media, misalnya spanduk, banner, internet, radio, atau televisi. c. Promosi penjualan sales promotion Promosi digunakan untuk memasarkan dan mengomunikasikan pesan produk anda kepada calon konsumen. Promosi penjualan terdiri dari beragam alat promosi yang dirancang untuk mengetahui kecepatan dan kekuatan rangsangan dan respon pasar terhadap produk. d. Publikasi publication Publikasi mencakup pengaturan komunikasi massa diluar iklan dan promosi penjualan. Biasanya publikasi bertujuan untuk meningkatkan penjualan atau memperkuat merek secara tidak langsung dan tidak bersifat menjual. e. Sponsorship Sponsorship merupakan aplikasi dalam mempromosikan produk atau merek yang berasosiasi dengan kegiatan perusahaan lain atau kegiatan pemerintah dan masyarakat. f. Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli pint of purchase Komunikasi dengan sistem ini bertujuan untuk mempengaruhi seseorang pada saat orang tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk. Sumber Buku Cetak Prakarya dan Kewirausahaan/ Kementerian Pendidikan dan . Edisi Revisi Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester II Penulis RR. Indah Setyowati, Wawat Naswati, Heatiningsih, Miftakhodin, Cahyadi, dan Dwi Ayu. Penelaah Suci Rahayu, Rozmita Dewi, Djoko Adi Widodo, Latief Sahubawa, Taswadi, Vanessa Gaffar, Caecilia Tridjata, Wahyu Prihatini, dan Heny Hendrayati. Pereview Ertin Lis Susanti. Penyelia Penerbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. ApaBagaimanaDimana KapanMengapaSiapa